Kamis, 10 Oktober 2019

BAB 9 PENILAIAN PRESTASI KERJA

Nama : Kartika Puspa Sari
NPM : 23216827
Kelas ;4EB12


PILIHAN GANDA
1.      Suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja para pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala, merupakan pengertian dari ...
a.       Penilaian prestasi kerja
b.      Evaluasi prestasi kerja
c.       Penilaian kinerja kerja
d.      Evaluasi kinerja kerja
2.      PPK adalah singkatan dari ...
a.       Penilaian prestasi kerja
b.      Presentasi prestasi kerja
c.       Penilaian persepektif kerja
d.      Persantse penilaian kerja
3.      Yang bukan merupakan metode penilaian yamg berorientasi pada masa lalu adalah ...
a.       Skala grafik dengan rating
b.      Metode checklist
c.       Metode essai
d.      Skala diagram dengan rating
4.      Yang berkaitan dengan perancangan dan penggunaan metode adalah ...
a.       Pemilihan penilai
b.      Realibilitas
c.       Validitas
d.      Planning method
5.      Kesalahan penilaian ada 3 salah satunya adalah ...
a.       Halo effect
b.      Horn effect
c.       Benar semua
d.      Salah semua

ESSAY
1.      Sebutkan tujuan pengembangan organisasi ?
Jawab :
·         Pelatihan dan bimbingan pekerjaan dalam rangka memperbaiki kinerja dan pengembangan potensi di masa yang akan datang.
·         Mengembangkan komitmen organisasi melalui diskusi kesempatan karier dan perencanaan karier
·         Memotivasi pekerja
·         Memperkuat hubungan atasan dengan bawahan.
·         Mendiagnosis problem individu dan organisasi.

2.      Sebutkan tujuan umum penggunaan ppk dalam organisasi ?
Jawab :
·         Peningkatan imbalan (dengan system merit),
·         Feed back/umpan balik bagi pegawai yang bersangkutan,
·         Promosi,
·         PHK atau pemberhentian sementara,
·         Melihat potensi kinerja pegawai,
·         Rencana suksesi,
·         Transfer/pemindahan pegawai
·         Perencanaan pengadaan tenaga kerja
·         Pemberian bonus
·         Perencanaan karier
·         Evaluasi dan pengembangan Diklat
·         Komunikasi intenal
·         Kriteria untuk validasi prosedur suksesi
·         Kontrol pengeluaran

3.      Sebutkan metode penilaian yang berorientasi masa lalu ?
Jawab : Skala Grafik dengan Rating, Metode Ceklis (Checklist), Metode Essai, Metode Pencatatan Kejadian Kritis, dan Metode Wawancara

4.      Sebutkan metode penilaian yang berorientasi masa depan ?
Jawab : Penilaian Diri, Tes Psikologi, MBO, dan Pusat Penilaian

5.      Apa saja kendala dalam penilaian prestasi kerja ?
Jawab :
a. Pemilihan Metode Terbaik
Hingga saat ini tidak satupun dari metode panilaian prestasi di atas dikatakan sebagai yang terbaik untuk semua kondisi dan sitasi organisasi. Kondisi dan situasi yang berbeda menghendaki metode dan sistem yang berbeda.
 b. Kesalahan Penilaian
Penilaian yang benar dan dapat dipercaya terutama penting di dalam menggunakan kesempatan yang sama pada pekerja untuk mendapatkan petunjuk pelaksanaan (Juklak) atau guidelines kerja. Sayangnya supervisor dapat membuat kesalahan yang mengakibatkan peniaian menjadi kurang benar dan kurang dapat dipercaya.
Kesalahan yang mungkin dilakukan oleh penilai berkaitan dengan faktor manusia, dimana penilai tidak dapat terlepas dari unsur subyektif dalam manusia. Kesalahan tersebut di antaranya adalah :
1). Hallo Effect dan Horn Effect
Pewawancara dapat melakukan kesalahan yang disebut dengan halo effect dan horn ffect. Kesalahan tersebut juga dapat dilakukan oleh penilai. Kesalahan halo effect sangat dimungkinkan bila penilai terpesona oleh perilaku pegawai seperti penampilan atau kepribadiannya. Kekaguman ini dapat menutup mata penilai terhadap kelemahan pegawai yang lain. Sebaliknya bila pegawai membuat kesalahan kecil namun membekas di hati penilai, maka bisa jadi nilai yang didapat hasilnya buruk meskipun sesungguhnya ia memiliki prestasi lebih.
2) Kecenderungan menilai rata-rata cukup atau menengah.
Kebanyakan penilai kurang berani mencantumkan nilai yang rendah atau yang tinggi. Sikap ini merupakan cerminan sebagaimana umumnya masyarakat dalam menilai. Penilaian yang tinggi dikhawatirkan akan menjadikan pegawai sombong dan lupa diri, sebaliknya penilaian yang rendah dikhawatirkan dapat menjatuhkan mental pegawai. Karenanya seringkali penilai mencantumkan nilai rata-rata atau nilai tengah.
3) Karena “kemurahan hati”
Subyektivitas lainnya adalah kemurahan hati. Banyak penilai tidak tega mencatumkan nilai sebenarnya. Seringkali panilai mencantumkan nilai katrolsebagai kemurahan hati. Ketidakberanian mencantumkan nilai rendah selain karena khawatir akan menjatuhkan mental pegawai, juga karena penilai khawatir disalahkan oleh organisasi. Karena bisa jadi rendahnya nilai bukan semata-mata kesalahan pegawai tapi karena kesalahan panilai dalam menilai (tidak valid dan tidak reliable) atau penetapan target yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 13 PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Nama : Kartika Puspa Sari NPM : 23216827 Kelas : 4EB12 PILIHAN GANDA 1.       Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubun...