DISUSUN OLEH :
Nama : Kartika Puspa Sari
Kelas : 1EB02
NPM : 23216827
A. Pendahuluan
Kegiatan manusia
senantiasa diarahkan pada kondisi pada waktu yang akan datang, yang
kebenarannya tidak dapat diketahui secara pasti. Hal yang sama juga terjadi
pada kegiatan bisnis. Orang bisnis melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatau
pada waktu yang akan datang serta memperhitungkan kondisi yang mungkin terjadi
pada waktu itu.
Kondisi pada waktu
yang akan datang tidaklah dapat diperkirakan seara pasti sehingga orang bisnis
mau tidak mau mesti bekerja dengan berorientasi pada kondisi pada waktu yang
akan datang yang tidak pasti.
Dimana sering terjadi
senjang waktu (time leg) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan
mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu senjang (time leg)
ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan, jika waktu tenggang
ini panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung pada faktor – faktor yang
dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi
ini diperlukan suatu peramalan yang menggunakan teknik – teknik tertentu yang
biasa disebut teknik peramalan bisnis. Melalui teknik – teknik ini diharapkan
bahwa dapat mengidentifikasi dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk
menghadapi situasi masa depan.
Maka dari itu kami
akan membuat membuat penulisan mengenai teknik peramalan bisnis mengenai
beberapa hal, yaitu:
1. Arti penting peramalan bisnis.
2. Keterbatasan peramalan.
3. Jenis – jenis peramalan.
4. Langkah – langkah peramalan bisnis.
5. Tahapan peramalan bisnis.
6. Pengendalian proses bisnis.
B. Pembahasan
1. Arti Penting Peramalan Bisnis
Kegiatan bisnis selalu
diarahkan ke masa depan, sementara masa depan sulit dipastikan situasi dan
kondisinya. Masa depan memang penuh tanda tanya dan sulit diperkirakan seperti
apa jadinya. Namun bisnis selalu diarahkan ke masa depan, dimana masa depan ini
menyangkut masa depan perusahaan, apakah perusahaan masih dapat eksis atau
tidak?. Atau masih dapat menjual dan menghasilkan laba lagi atau tidak?. Itulah
sebagian pertanyaan menyangkut masa depan.
Maka dari itu
diperlukan suatu metoda – metoda dimana kita bisa meramalkan atau memperkirakan
mengenai masa depan. Dalam hal ini meramalkan secara historis, dengan
menggunakan data – data historis yang ada karena biasanya tidak pernah jauh
berbeda.
Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk
menemukan hubungan, kecendrungan, dan pola yang sistematis. Dalam dunia bisnis
hasil peramalan mampu memberi gambaran tentang masa depan perusahaan yang
memungkinkan perusahaan melakukan perencanaan, menciptakan peluang bisnis,
mengatur peluang investasi, dan lain – lain.
2. Keterbatasan Peramalan Bisnis
Peramalan merupakan
studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecendrungan, dan pola
yang sistematis. Maka dari itu keterbatasan peramalan bisnis adalah disaat pola
atau hubungan tersebut tidak dijumpai.
3. Jenis – Jenis Peramalan
Jenis peramalan dapat
dibedakan berdasarkan jangka waktu, ruang lingkup, dan metoda yang digunakan.
Berdasarkan jangka waktunya, peramalan dibedakan menjadi peramalan jangka
panjang dan jangka pendek. Peramalan jangka panjang dilakukan oleh para
pimpinanan puncak suatu perusahaan dan bersifat umum. Peramalan bersifat jangka
pendek biasanya dilakukan oleh para pimpinan pada tingkat menengah dan bawah
dan lebih bersifat operasional.
Berdasarkan ruang
lingkupnya, peramalan dibedakan menjadi peramalan mikro dan makro, contohnya
adalah peramalan kondisi perekonomian dalam lima tahun yang akan datang
(sebagai mikro) dan peramalan kondisi perusahaan dalam lima tahun yang akan
datang (sebagai makro). Perlu diketahui juga bahwa batasan mengenai mikro dan
makro itu adalah relatif.
Berdasarkan metoda
peramalan yang digunakan, peramalan dibagi menjadi metoda kualitatif dan metoda
metoda kuantitatif. Metoda kualitatif lebih didasarkan pada intuisi dan
penilaian orang yang melakukan peramalan daripada pemanipulasian data historis
yang tersedia. Dimana peramalan kuantitatif dapat dilakukan bila teradapat tiga
kondisi berikut:
1. Tersedia data historis
2. Informasikan tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
di masa mendatang.
Beberapa metoda yang
digunakan dalam metoda kuantitatif adalah sebagai berikut:
Ø Metode smoothing.
Metode ini digunakan
untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi ketidak
teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua
tahun yang lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan
pengendalian produksi dan persedian, serta perencanaan keuntungan.
Ø Metode box – jenkins.
Hampir sama dengan
metode smothing, tetapi caranya lebih kompleks, sehingga lebih sulit oleh
karena itu metode ini lebih sering dipakai oleh para penaksir.
Ø Metode proyeksi trend dengan regresi.
Untuk melakukan
peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data minimal yang
dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode ini sekurang kurangnya lima
tahun terakhir, metode ini biasanya di gunakan untuk ekspansi, atau investasi
sebuah perusahaan.
Ø Metode Sebab Akibat ( Causal Methods / Korelasi ).
ü Metode regresi dan korelasi.
ü Model ekonometri
ü Model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda.
4. Langkah – Langkah Peramalan Bisnis
Langkah – langkah peramalan bisnis
adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data historis
b. Menyeleksi dan memilih data
c. Memilih model peramalan
d. Menggunakan model peramalan
5. Tahapan Peramalan Bisnis
Menurut Lerbing dan
Aritonang (2009:1) pengunaan teknik peramalan diawal dengan pengeksplorasian
kondisi pada waktu – waktu yang lalu guna mengembangkan model yang sesuai
dengan pola data. Selanjutlan model itu digunakan untuk meramalkan kondisi
waktu – waktu yang akan datang.
6. Pengendalian Proses Peramalan
Peramalan adalah suatu
usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian dimasa lalu.
Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa – peristiwa di waktu yang akan
datang atas dasar pola – pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan,
sedangkan proyeksi fungsi mekanikal. Proses peramalan biasanya terdiri dari
langkah – langkah sebagai berikut :
1. Penentuan tujuan
Langkah pertama
terdiri atas penentuan macam estimasi yang diingkinkan. Sebaliknya, tujuan
tergantung kepada kebutuhan – kebutuhan informasi para manajer. Analisis
membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan –
kebutuhan mereka, dan menentukan :
a. Variabel apa yang akan di estimasi.
b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan.
c. Untuk tujuan – tujuan apa hasil peramalan digunakan.
d. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
e. Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan.
2. Pengembangan model
Setelah tujuan
ditetapkan, langkah berikutnya adalah pengembangan suatu model yang merupakan
penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan, model
adalah suatu kerangka analitik yang bila dimasukan data masukan menghasilkan
estimasi penjualan di waktu yang akan datang ( atau variabel apa saja yang di
ramal ). Analisis hendaknya memilih suatu model yang menggambarkan secara
realistis perilaku variabel – variabel yang dipertimbangkan.
3. Pengujian model
Sebelum diterapkan ,
model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan
realibilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data
historik dan penyiapan estimasi untuk tahun – tahun sekarang dengan data nyata
yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil
peramalan dengan kenyataan ( aktual ). Dengan kata lain, pengujian model
bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic
suatu model.
4. Penerapan model
Setelah pengujian,
analisis menerapkan model dalam tahap ini, data historic dimasukan dalam model
untuk menghasilkan suatu ramalan.
5. Revisi dan evaluasi
Ramalan – ramalan yang
telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan
mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan – perubahan dalam perusahaan
atau lingkungan nya, seperti tingkat harga produk perusahaan karakteristik –
karakteristik produk, pengeluaran – pengeluaran pengiklanan, tingkat
pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi.
6. Evalusai, dilain pihak merupakan pembanding ramalan – ramalan dengan hasil
– hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik
peramalan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi – estimasi di
waktu yang akan datang.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Kegiatan bisnis selalu
diarahkan ke masa depan, sementara masa depan sulit dipastikan situasi dan
kondisinya. Masa depan memang penuh tanda tanya dan sulit diperkirakan seperti
apa jadinya. Dalam situasi ini diperlukan suatu peramalan yang menggunakan
teknik – teknik tertentu yang biasa disebut teknik peramalan bisnis. Melalui
teknik – teknik ini diharapkan bahwa dapat mengidentifikasi dan membuat
perencanaan yang diperlukan untuk menghadapi situasi masa depan.
2. Saran
Saran dari kami adalah
sebaiknya dalam menentukan metoda – metoda yang digunakan untuk peramalan
bisnis melihat kondisi dan jenis datanya. Karena setiap kondisi itu berbeda
metoda – metoda yang digunakan untuk meramalkannya.
